Sembilan Tipe Kepribadian Manusia
Kesembilan tipe kepribadian tersebut adalah :
- Tipe 1 perfeksionis
- Tipe 2 penolong
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan
dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari
kesan membutuhkan.
- Tipe 3 pengejar prestasi
- Tipe 4 romantis
- Tipe 5 pengamat
- Tipe 6 pencemas
- Tipe 7 petualang
- Tipe 8 pejuang
- Tipe 9 pendamai
Perbedaan antara temperamen sanguinis,
melancholis, choleris, dan plegmatis.
1. Temperamen Sanguinis (orang dengan
darah ringan)
Temperamen
ini ditandai oleh sifat yang mudah dan kuat menerima kesan (pengaruh kejiwaan), tetapi yang tidak mendalam dan tidak tahan lama. Adapun sifat – sifat khas
golongan ini ialah:
Suasana
perasaannya selalu penuh harapan, segala sesuatu pada suatu waktu dipandangnya
penting tetapi sebentar kemudian tidak dipikirkannya lagi; sanguinicus sering
menjanjikan sesuatu tetapi jarang menepatinya, kerena apa yang dijanjikan itu
tak dipikirkannya secara mendalam apakah dia dapat memenuhinya atau tidak;
Dia
orangnya dengan senang hati menolong orang lain, tetapi tidak dapat dipakai
sebagai sandaran;
Dalam
pergaulan peramah dan periang;
Umunnya
bukan penakut, tetapi kalau bersalah sukar bertaubat; dia menyesal, tetapi sesalnta
itu lekas lenyap;
Mengenai
soal – soal “zekelijk” lekas bosan, tetapi mengenai soal permainan atau hiburan
tidak jemu – jemunya.
b.2. Temperamen melancholis (orang dengan
darah berat)
Sifat
– sifat khas temperamen ini ialah:
Semua
hal yang bersangkutan dengan dirinya dipandangnya penting dan selalu disertai
dengan syakwasangka atau kebimbangan;
Perhatiannya
terutama tertuju kepada segi kesukaran – kesukarannya;
Tidak
mudah membuat janji, karena dia berusaha akan selalu menepati janji yang telah dibuatnya;
tetapi hal ini dilakukan atas dasar pertimbangan moral melainkan karena kalau
tidak menepati janji itu sangat merisaukan jiwanya; hal ini juga menyebabkan
dia kurang percaya atau tidak mudah menerima keramahtamahan orang lain;
Suasana
perasannya umumnya juga bertentangan dengan suasana perasaan sanguinicus; hal
ini menyebabkan mengurangi kepuasan akan keadaannya, dan kurang dapat melihat
kesenangan orang lain.
c.3. Temperamen choleris (orang dengan
darah panas)
Sifat
– sifat khas golongan temperamen ini ialah:
Lekas
terbakar tetapi juga lekas padam atau tenang, tanpa membenci;
Tindakan
– tindakannya cepat, tetapi tidak constant;
Selalu
sibuk, tetapi dalam kesibukannya itu dia lebih suka memerintah daripada
mengerjakannya sendiri;
Nafsunya
yang terutama ialah mengejar kehormatan; suka sibuk dimata orang banyak dan
suka dipuji secara terang – terangan
Suka
pada sifat semu dan formal;
Suka
bermurah hati dan melindungi, tetapi hal ini dilakukannya bukan karenan dia
sayang kepada orang lain, melainkan kerana dia sayang pada dirinya sendiri,
sebab dengan berbuat demikian itu dia akan mendapatkan penghargaan;
Dalam
berpakaian selalu cermat dan rapi, karena dengan demikian itu dia nampak lebih
cendikia daripada yang sebenarnya.
d.4. Temperamen phlegmatis (orang yang
berdarah dingin)
Phlegma
berarti ketidaklebaman, jadi berarti tidak malas. Phlegma sebagai kelemahan
ialah kecenderungan ke arah ketidakpekaan; alasan yang kuat tidak cukup untuk
merangsangnya untuk bertindak; ketidakpekaan ini menyebabkan adanya
kencenderungan ke arah kejemuaan dan mengantuk. Phlegma sebagai kekuatan
sebaliknya, merupakan sifat yang tidak mudah bergerak tetapi kalau sudah
bergerak lalu tahan lama. Sifat – sifat khas dari orang dengan golongan temperamen ini ialah:
Lambat
menjadi panas, tetapi panasnya itu tahan lama;
Tidak
mudah marah;
Darah
yang dingin itu tak pernah dirisaukannya;
Cocok
untuk tugas ilmiah.
Inilah
sifat – sifat khas dari orang yang memiliki sifat tersebut.
Kalau
untuk menetarlkannya maka sifat – sifat itu harus dikombinasikan (digabung),
contoh:
1. Kombinasi antara sifat sanguinis dan
choleris;
2. Kombinasi antara sifat melancholis
dan phlematis.
0 komentar:
Posting Komentar