A. CBIS ( Computer Based Information System) & Data
1.
CBIS
A)
Definisi
Menurut Fatta A.H (2007) CBIS atau Computer Based
Information System merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi
yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan
keputusan. Sistem informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem
pembangkit informasi, dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem
informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan
akurat sesuai dengan manejemen yang membutuhkannya.
Menurut Laudon & Laudon
(2008) CBIS atau Computer Based Information
System merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan
dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada
komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer
memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.
Menurut Brigida (2012), CBIS atau
Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan
peranan penting dalam sebuah sistem informasi,
meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang
tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya
dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi
komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah
“computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem
maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer.
B)
Evolusi CBIS
1) Berfokus pada data (EDP atau SIA)
Aplikasi
akutansi berbasis komputer ini disebut juga dengan pengolahan data elektronik
(EDP). Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan dengan
aplikasi yang ditandai pengolahan data yang tinggi.
· Pengolahan data
manipulasi atau transformasi simbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya
· Pengolahan data
manipulasi atau transformasi simbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya
·
Tujuan
Pengolahan Data
mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai dalam maupun di luar perusahaan.
mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai dalam maupun di luar perusahaan.
· Tugas dasar SIA
1. pengumpulan data,
2. manipulasi data pengklasifikasian, penyortiran, perhitungan, pengikhtisaran, penyimpan dokumen,
3. penyimpanan data dan
4. penyiapan data.
·
karakteristik
pengolahan data yang membedakan SIA dengan subsistem CBIS yang lain :
1. melaksanakan tugas yang diperlukan
2. berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. menangani data yang rinci
4.
terutama
berfokus historis
5.
menyediakan
informasi pemecahan masalah yang minimal
2)
Berfokus
pada informasi (SIM atau ISM)
Sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai dengan
kebutuhan yang serupa (Raymond McLeod, JR). Menurut Gordon B. Davis, SIM
merupakan integrasi manusia dan mesin guna menyediakan informasi untuk
mendukung fungsi operasional manajemen &pengambilan keputusan pada suatu
organisasi.
·
Elemen-elemen
SIM
1. Hardware
2. Software
3. Prosedur
4. Database
5. Model
·
Tujuan
SIM
Memenuhi
kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan sub unit organisasional
perusahaan.
3)Berfokus pada komunikasi (Otomatisasi Perkantoran) /
OA
Semua
sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi
informasi.
·
Fungsi
OA
Memudahkan
segala jenis komunikasi dan menyediakan informasi yang lebih baik untuk
pengambilan keputusan.
·
Tujuan
otomatisasi kantor
1. Penghindaran biaya
2. Pemecahan masalah kelompok
3. Sebagai pelengkap
4)
Berfokus pada Penunjang Keputusan
Sistem Pendukung
Keputusan merupakan suatu ystem interaktif yang mendukung keputusan dalam
proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang diperoleh dari
hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Tujuannya adalah
meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan
peningkatan efisiennya, memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer
pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat dan memberikan
dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
5)
Berfokus
pada konsultasi (Expert System)
Program
komputer yang berfungsi seperti manusia yaitu memberikan konsultasi kepada
pemakai mengenai cara pemecahan masalah.
Komponen
Sistem Pakar
·
User
Interface : memungkinkan
pemakai untuk berinteraksi dengan sistem pakar
·
Knowledge
Base : menyimpan
pengetahuan yang digunakan untuk memecahkan masalah tertentu.
·
Interface
Engine : memberikan
kemampuan penalaran yang menginterpretasikan isi dari knowledge base.
·
Development
Engine : digunakan oleh ahli
dan analisis system untuk menciptakan sistem pakar.
C) Data
a. Hirarki data
Data harus disusun
secara teratur agar pengolahannya dapat dilakukan dengan baik dan efisien.
Pengorganisasian data dapat dibagi dalam enam tingkatan, yaitu:
1) Bit
Suatu sistem angka
biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, 0 dan 1. Sistem angka biner
merupakan dasar-dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan
mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan hanya dapat
membedakan dua keadaan saja (on dan off), jadi
bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.
2)
Byte/character
Bagian terkecil yang
dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan
sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit.
Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu buah karakter dalam
memori.
3) Field/kolom
Unit terkecil yang
disebut data. Field merupakan sekumpulan byte yang
mempunyai makna.
4) Record atau baris
Kumpulan item yang
secara logis saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali
oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci.
5) File atau
tabel
Kumpulan record yang
sejenis dan secara logis berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor
yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen yang
memakai komputer, jadi tabel ibarat kumpulan baris/ record yang
membentuk satu tabel yang berarti.
6) Database
Kumpulan file-file
yang berhubungan secara logis dan digunakan secara rutin pada operasi-operasi
sistem informasi manjamen. Semua database umumnya berisi eleme-elemen data yang
disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau
struktur tertentu., tersimpan dihardware komputer dan dengan software untuk
melakukan manipulasi data serta kegunaan tertentu. Jadi, suatu database adalah
menunjukkan suatu kumpulan tabel yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan
atau instansi untuk tujuan tertentu. Contoh suatu database adalah database
akademik yang berisi file-file: mahasiswa, dosen, kurikulum, dan jadwal yang
diperlukan untuk mendukung operasi sistem informasi akademik.
b. Penyimpan data sekunder (DASD / SASD)
1) SASD
(Penyimpanan Berurutan)
Proses
penyimpanan pada SASD terbilang cukup lambat karena untuk mencari data tertentu
harus selalu dimulai dari awal. Contoh, magnetic tape.
Penyimpanan ini sudah jarang dipakai, tetapi seringkali dipakai untuk backup, karena murah dan kapasitasnya yang besar
2) DASD
(Penyimpanan Akses Langsung )
Menurut Sulianata (2008), proses penyimpanan ini jauh
lebih cepat dibanding dengan SASD, karena untuk mengambil sebuah data tertentu
tidak perlu dicari dari awal berurutan
c. Pemrosesan Data (Batch, On Line, Real Time)
Menurut Djahir & Pratita (2015) pemrosesan data terdiri
dari 3, yaitu :
·
Batch
Batch processing adalah suatu model pengolahan data,
dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch.
Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai
data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut
terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung
diproses. Memproses transaksi dalam kelompok atau batch. Tidak ada
interaksi pengguna diperlukan sekali batch processing sedang berlangsung. Ini
membedakan batch processing dari proses transaksi, yang melibatkan transaksi
pengolahan satu per satu dan membutuhkan interaksi pengguna.
·
On Line
Online adalah sebagai data yang sebagai refleksi
langsung diproses saat dimasukkan, pengguna biasanya hanya harus menunggu waktu
yang singkat untuk jawaban. Contohnya adalah game, pengolah kata, sistem
pemesanan. Pengolahan interaktif atau online mengharuskan pengguna untuk
memasok input.
·
Real Time
Real time Input terus menerus, secara otomatis
diperoleh dari sensor, misalnya, yang segera diproses untuk menanggapi masukan
dalam waktu sesedikit mungkin. Setelah sistem ini selesai menanggapi membaca
set berikutnya input data segera memproses itu. Sistem ini tidak memerlukan
pengguna untuk mengontrolnya, ia bekerja secara otomatis.
d. Database dan DBMS
·
Database
Menurut Martin (dalam Sutabri, 2005) menjelaskan
bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terhubung
(interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tidak
terulang (controlled redundancy) dan dikontrol dengan cara tertentu sehingga
mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih
program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa ketergantungan kepada
program yang akan menggunakannya, dapat ditambah, diambil, dimodifikasi dengan
mudah dan terkontrol.
·
DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010) Database Management
System(DBMS) adalah sebuah sistem software yang memungkinkan pengguna untuk
mendefinisikan, membuat, me-maintain, dan mengontrol akses ke database.
e. Peranan database dalam
psikologi
Peranan
database dalam dunia psikologi sangat fungsional terutama dalam bidang
psikologi industri dan organisasi. Pembuatan database dalam dunia psikologi sangat memudahkan user dalam pencarian
data yang dibutuhkan. Contohnya, jika seorang HRD yang ditugaskan memberikan penilaian kepada salah satu
karyawan maka ia harus melihat data-data terdahulu yang disimpan pada database
yang berisi data-data mengenai identitas karyawanhingga hasil tes psikologi terdahulu,
dan sebagainya. Dengan adanya database tersebut, user hanya membutuhkan satu
primary key untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, sehingga tidak terjadi data
ganda. Secara
garis besar, database sangat membantu sebagai penyimpanan dan pencarian data.
Selain itu, data dalam database dapat terjamin kerahasiaannya dan hal ini
sangat sesuai dengan kode etik dalam dunia psikologi dalam menjaga kerahasiaan
data-data ataupun hasil dari pemeriksaan psikologi seseorang.
B. Sistem
Pakar (SP) & Artificial Intelligence (AI)
1. Sistem Pakar
Menurut Durkin : Sistem pakar adalah suatu program komputer yang
dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan
seorang pakar.
Menurut Ignizio : Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain
tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian
seorang pakar.
Menurut Giarratano dan Riley : Sistem pakar adalah suatu sistem komputer
yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
2.
Artificial Intelligence
Menurut
H. A. Simon [1987] : “ Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan
kawasan
penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah
cerdas”.
Menurut
Rich and Knight [1991]: “Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.”
Menurut
John McCarthy[1956] : “AI adalah Untuk mengetahui dan memodelkan proses –
proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku
manusia.”
3.
Sejarah SP & AI
Sistem Pakar
petama kali dikembangkan oleh komunitas AI (Artificial Intellegence)
pada pertengahan tahun 1956. Sistem Pakar yang munculpertama kali adalah General-purpose
Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon (Sri
Kusumadewi, 2003).
Pertengahan
tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose)
ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL
oleh E.Feigenbauh dari Universitas Stanford dan kemudian diikutu oleh MYCIN.
Awal tahun
1980-an, teknologi Sistem Pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis
mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan
dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General
Electric). Sistem Pakar dari tahun ketahun selalu mengalami perkembangan.
4. Hubungan AI dengan kognisi manusia
Seperti yang kita ketahui bahwa kognisi manusia itu
adalah proses berfikir yang ada pada diri manusia sedangkan AI merupakan
kecerdasan buatan yang di kembangkan oleh manusia. Kognisi manusia sangat
mempengaruhi perkembngan AI karena untuk mendapatkan
kecerdasan buatan (AI) yang baik butuh kognisi manusia yang baik pula.
Dengan adanya AI maka manusia pun sangat mudah mencari informasi
dan dengan adanya kognisi manusia , AI pun dapat berkembang sesuai dengan
kemampuan yang di miliki manusia bahkan lebih, jadi apabila keduanya di
hubungkan maka akan terjadi hubungan timbal balik yang menguntungkan bagi
perkembangan kognisi manusia dan AI itu sendiri .
5.
Aplikasi Sistem Pakar
a)
ELIZA adalah salah satu sistem oakar yang dikembangkan pada tahun
1966. Ini adalah program computer yang terapis dibuat oleh Josseph Weizenbaum
di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaiman sedang berkonsultasi dengan
seorang terapis.
b)
PARRY adalah sistem pakar yang dikemabgnkan di Standford University
oleh seorang psikiater, Kenneth colby, Hilf, Webber dan Kreamer pada tahun 1972
yang mensimulasikan seorang paranoid sebagai subjek karena beberapa teori
menyebutkan ada perbedaan respon sistem psikotis dan respon normal cukup hebat
dan mereka bisa menggukan peilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan
dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi computer dan respon manusia.
c)
NET talk program ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan
jaring-jaring neouron sehingga dinamakan NET talk. Program ini dikembangkanoleh
Sejnowki disekolah medis Harvard dan Rosenberg di universitas Princenton. Dalam
program ini. NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras.
6.
Generalisasi Peranan Sistem Pakar dan AI Dalam Bidang Psikologi
Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang
psikologi karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan
pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat
diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Irisan antara psikologi dan
sistem pakar melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition &
psycolinguistics. Umumnya pengetahuannya diambil dari seorang manusia yang
pakar dalam domain tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru metodelogi dan
kinerjanya (performance) (Kusumadewi, 2003).
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar
dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan
perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat
perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk
gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu
kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk,
sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan.
Dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak
tersebut. Oleh karena itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para
pakar/psikolog anak untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak
dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF). Contoh implementasi lainnya adalah
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih
cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu,
sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan
memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing.
Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup
menarik. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka
dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa
khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk
mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian.
Namun demikian, aplikasi tes kepribadian berbasiskan
sistem pakar ini tidak bisa menggantikan seorang ahli karena dia pakar di
bidangnya. Aplikasi sistem pakar ini hanyalah alat bantu yang sangat bergantung
pada data-data yang di-input oleh seorang programmer sehingga aplikasi sistem
pakar ini haruslah selalu dikembangkan.
Laudon, J.P., Laudon, K.C. 2008. Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba
Empat.
Brigida. 2008. Sistem
informasi berbasis komputer. http://informatika.web.id/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis.htm.
Fattah, H. A. (2009), Analisis
dan perancangan sistem informasi.Yogyakarta : Amikom
McLeod, R. & Schell, G. (2004). Sistem informasi
manajemen (terjemahan). Jakarta: PT Indeks
Moekijat. (1988). Sistem informasi manajemen. Bandung
: CV Remaja Karya.
Oz, E. (2009). Management information system, sixth
edition. Massachusetts: Cengage Learning, Inc.
Gorgon, D.B. (1995). Kerangka Dasar Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta : Penerbit PT Gramedia.
Kadir. A. 2004. Konsep & Tuntunan Praktis
Basis Data. Yogyakarta: Andi
Djahir,
Y. & Pratita, D. (2015). Bahan ajar sistem informasi manajemen.
Yogyakarta : Deepublish
Connolly, T. M. & Begg, C. E. (2010). Database
systems: A practical approach to design, implementation and management.
Boston : Pearson Education.
Kusumadewi, Sri. Artificial Intelligence Teknik dan
Aplikasinya. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2003
Solso,
Robert L, dkk. 2009. Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga.
Sunyato.
(2007). Artifcial Intellegence
(searching, reasoning, planning and learning), informatika. Bandung.
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi.
Andi: Yogyakarta. Pertemuan 1. Pengantar kecerdasan buatan.
Margianti,
E. S & Suryadi, H. S. (1996). Sistem informasi manajemen. Jakarta : Universitas Gunadarma